Wahhhh.....tidak
terasa kita sudah menginjak akhir tahun 2019 saja. Tulisan pertama di
tahun 2019 yang penuh lika-liku ini. Saya akan memulainya dengan cerita manis
tentang gadis yang bernama Lulu dan seorang laki-laki bernama Jend. Sebenarnya
jauh jauh pada tahun-tahun kegelapan saya sering sekali menulis tentang Jend,
hingga saya terlalu sering ngepost tentang
dia hingga akhirnya saya muak sendiri -_- dan saya menghapus semua cerita yang
berbau tentang Jend.
Singkatnya,
ada seseorang yang menulis tentang awal pertemuan si Lulu dan Jend di salah
satu blognya, dirilis sekitar tahun 2011an. Itulah awal bagi mereka hingga
terbangun hubungan yang sangat dewasa dan menggairahkan #halah.
Awalnya,
Lulu dan Jend adalah dua insan remaja yang masih duduk dibangku sekolah, lulu
yang masih anak SMP ditingkat akhir sedangkan Jend adalah anak SMA tingkat
akhir yang sedang berjuang meraih cita-citanya. Jend adalah seorang bocah yang
sangat optimis, percaya diri dan ambisius. Apa yang dia cita-citakan, dia akan
mengejar sesuatu itu sampai dapat. Mimpinya hanya satu waktu itu, dia harus
masuk sekolah pelayaran, yang maaf saya tidak akan menyebutkan nama Perguruan
Tinggi-nya.
Saya
akui, Usahanya demi meraih mimpinya sangat sepadan dengan hasil yang dia
peroleh saat ini. Saya ingat betul, dia setiap hari lari-lari, renang, dan
melakukan sederet olahraga lainnya yang akan di ujikan, bukan hanya fisiknya
saja, dalam hal ibadahnya jangan diragukan lagi, ketika malam hari kita
terlelap, jangan tanya Jend sedang apa, jelas saya tidak akan menulis detailnya
lagi.
Hingga
akhirnya, Jend berhasil masuk sekolah pelayaran sampai lulus dan kini dia sudah
bekerja, di luar negri. Ya, hubungan kami memang hanya sebatas kakak-adik saja,
waktu jend masih pendidikan, dia sempat beberapa kali menghubungiku, hanya
sekedar memberi kabar dan ngeciwis
kesana kemari. Harusnya kalian paham, bagaimana kisah cinta seorang laki-laki
yang berseragam ? Tentu Jend tidak jauh dari cinta dan wanita. Yup, dia juga
bercerita dengan siapa saja dia berkenalan, menceritakan bagaimana wanitanya,
bagaimana dia mencampakkan semua wanitanya HAHAHA.
Pada
suatu bulan di akhir tahun 2018, dia datang kerumah dengan rapinya, berjalan
menghampiri aku, ibuku dan kakakku yang sedang diteras samping rumahku membawa
beberapa bungkusan cokelat yang banyak tanpa dibalut plastik,itu oleh-oleh
darinya sehabis pulang dari luar negeri. Dengan santainya dia meminta ijin ibu
untuk keluar bersamaku. Singkatnya sampailah kami di coffeshop dekat kaki gunung. Ya, kami sampai di puncak. Itu adalah
pertemuan pertama kami setelah sekian lama kami berpisah.Saya
masih ingat suasana malam itu, dingin dan sangat haru. Saya hampir menangis,
ingat! hampir! Kami duduk saling bertatapan muka, saya pandang wajahnya, dia
hanya tersenyum, saya yang hampir menangis ini mengingat kembali bagaimana kita
bisa mempertahankan hubungan yang sangat complicated
ini. Dulunya kami adalah dua anak remaja yang masih punya ego yang besar, saya
yang masih di tingkat Sekolah Menengah Pertama, sedangkan dia adalah seorang
remaja laki-laki yang sedang mengejar mimpinya sehabis lulus SMA. Dan kini,
kita adalah dua insan yang sudah dewasa, betul, kami bukan remaja lagi.
Singkatnya,
pada suatu malam kami kembali lagi untuk sekedar ngobrol dan ngomong ngalor ngidul, lagi lagi kami
memilih perjalanan ke timur mendekati kaki gunung lagi, di perjalanan kembali
ke rumah, entah bagaimana awalnya saya juga agak tidak terlalu ingat, Di dalam
mobil Jend menanyakan “Ah masak kamu gada perasaan sedikitpun” jelas itu
pertanyaan jebakan, lahhhh aku dengan ekspresi yang embuh membalas “OPO SEEEH” lagi-lagi dia menjawab “Coba kita
pegangan tangan, biar tau rasanya, kek gimana kita” ini sudah saya ringkas ya
sebenernya, karna dia ngomong pakai bahasa jawa kadang indonesia. Dia sudah menjulurkan
tangan kirinya, saya yang masih bingung antara beneran mau menggenggam
tangannya apa gimana, akhirnya yaudah dengan malu-malu saya ikutin aja game nya dia, WHAT THE HELLLLLL....itu
pertama kali cuyy,sejak sejak sejak kita masih ingusan baru pertama kali ini,
gak sampek 10 detik kita berdua ketawa semua HA HA HA HA. GILA YA KELYAN.
Dia
hanya punya waktu 3 bulan di Indonesia, sebelum dia kembali pada kehidupannya.
3
bulan adalah 90 hari, hanya 90 hari waktunya, apalagi yang dicari? Bersenang-senang,
menghambur-hamburkan uang, begitulah kehidupannya disini. Jangan kaget,
seleranya sangat ndeso sekali,
daripada makanan western, Jend lebih
suka makan pecel, botok, mendoan, tahu dan tempe.
Dalam
kehidupan pribadi, Kami memang punya cerita asmara sendiri-sendiri, Jend yang
sekarang sudah punya pacar untuk diseriusi. Sementara Lulu? Sibuk mencari kerikil dipinggir jalan alias Lulu
ra nggenah banget huhu. Yak, dalam
suatu momen, akhirnya Jend bilang bahwa didunia ini apalagi yang mau dia cari, wanita
yang sholehah yang akan mendampinginya kelak. Saya pikir, mungkin pacar Jend
yang sekarang, yang akhirnya akan menjadi tulang rusuknya.
Dan
baru kemaren dia mengirimkan pesan lewat whatsapp,
mau pulang lagi, Desember 2019 katanya. Saya cuma berharap bahwa kisah Lulu
dan Jend ini jangan sampai berakhir. Jend bilang...
“Lintang dan Fajar tidak
mungkin bisa bersatu, Mereka melengkapi”.